Perjalanan menuju Pos Dingklik terasa mendebarkan. Jalanan yang gelap gulita hanya diterangi sorot lampu jip kami. Setiap belokan dan tanjakan membangun antisipasi akan pemandangan spektakuler yang akan kami saksikan.
Tiba di Pos Dingklik, kami langsung disambut hembusan angin dingin yang menusuk, namun segera terbayar dengan pemandangan cakrawala yang mulai menunjukkan semburat jingga muncul di ufuk timur.
Langit yang tadinya gelap pekat, kini mulai memudar menjadi biru gelap, lalu ungu, dan akhirnya oranye keemasan. Dari kejauhan, siluet Gunung Bromo, Batok, dan Semeru mulai terlihat megah.
Ketika matahari benar-benar muncul, cahayanya membanjiri kaldera, menciptakan pemandangan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Baca juga: Refreshing Ke Kota Tua Biar Awet Muda
Setelah puas menikmati matahari terbit, kami melanjutkan perjalanan melintasi lautan pasir. Hamparan pasir vulkanik yang luas ini terasa seperti berada di planet lain. Jip melaju pelan, melintasi medan yang bergelombang, hingga akhirnya berhenti di kaki tangga menuju kawah Bromo.
Dari sana, kami berjalan kaki mendaki sekitar 250 anak tangga. Bau belerang mulai tercium semakin kuat seiring kami mendekat ke puncak. Ketika akhirnya sampai di bibir kawah, pemandangannya sungguh menakjubkan sekaligus menyeramkan.
Baca juga: Wisata Pantai Klayar Yang Eksotis
Kawah Bromo mengeluarkan asap belerang yang pekat, dengan suara gemuruh yang sesekali terdengar dari dalam. Hamparan kawah yang luas, dengan warna-warna abu-abu, kuning, dan oranye, seolah menggambarkan kekuatan alam yang dahsyat.
Kami berhati-hati melangkah di bibir kawah yang sempit, mengagumi keindahan sekaligus merasakan kengeriannya.
Setelah puas menjelajahi kawah Bromo, kami kembali ke Wonokitri untuk beristirahat dan sarapan. Perjalanan pulang menuju hotel Willis di Malang terasa lebih ringan, dengan hati yang penuh kebahagiaan dan memori tak terlupakan.
Gunung Bromo bukan hanya sekadar destinasi wisata, tapi juga pengalaman spiritual yang mengajarkan kami tentang keagungan alam dan betapa kecilnya kita di hadapan ciptaan-Nya.
Perjalanan ke Gunung Bromo adalah sebuah petualangan yang melengkapi. Dari dinginnya udara pegunungan, keindahan matahari terbit yang memukau, hingga sensasi berada di bibir kawah aktif, semuanya meninggalkan kesan mendalam.
Perjalanan ke Gunung Bromo adalah sebuah petualangan yang melengkapi. Dari dinginnya udara pegunungan, keindahan matahari terbit yang memukau, hingga sensasi berada di bibir kawah aktif, semuanya meninggalkan kesan mendalam.
Bromo, kau benar-benar sebuah permata di tanah Jawa. Pasti suatu saat nanti, aku akan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar