Petualangan keluarga kali ini dimulai pagi-pagi dari Depok. Jam 9 teng, Grabcar udah nangkring di depan pintu gerbang Tol Cijago. Kami sekeluarga langsung cabut menuju Stasiun Pasar Senen. Perjalanan lumayan lancar, kami tiba jam 10.30.
Ada waktu sekitar setengah jam buat santai-santai sebentar sambil nunggu kereta. Anak-anak excited banget, apalagi ini pengalaman naik kereta malam pertama buat mereka.
Tepat jam 11 siang, Kereta Gaya Baru Malam Selatan pun melaju membawa kami menuju Surabaya. Di dalam kereta, kami ngobrol ngalor-ngidul, sesekali ngemil, dan pastinya tidur biar nggak kecapekan.
Tepat jam 11 siang, Kereta Gaya Baru Malam Selatan pun melaju membawa kami menuju Surabaya. Di dalam kereta, kami ngobrol ngalor-ngidul, sesekali ngemil, dan pastinya tidur biar nggak kecapekan.
Perjalanan Jakarta-Surabaya memang lumayan panjang. Tujuan kami adalah Stasiun Gubeng.
Sampai sana, jam udah menunjukkan tengah malam. Untungnya, mobil travel yang udah kami pesan jauh-jauh hari udah nungguin kami di parkiran. Tanpa buang waktu, kami langsung tancap gas.
|
Perjalanan malam itu terasa singkat, diisi dengan obrolan ringan dan sesekali tawa renyah. Sekitar dini hari, kami tiba di Wonokitri, desa terakhir sebelum memasuki kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Dinginnya udara pegunungan langsung menyergap, menusuk tulang. Syukurlah, kami sudah menyiapkan jaket tebal dan syal.
Dari Wonokitri, kami melanjutkan perjalanan dengan jip 4x4 yang memang disewakan untuk para pendaki. Jalanan menanjak dan berbatu membuat adrenalin terpacu.
Dari Wonokitri, kami melanjutkan perjalanan dengan jip 4x4 yang memang disewakan untuk para pendaki. Jalanan menanjak dan berbatu membuat adrenalin terpacu.
Kegelapan masih menyelimuti, hanya diterangi oleh lampu sorot jip dan sesekali cahaya bulan yang malu-malu mengintip di balik awan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar