Recent Posts

Undangan dan Souvenir Pernikahan Kami dari Barang Bekas Loch!

9 Juli 2020
undangan pernikahan unik

Pernikahan adalah salah satu momen paling ditunggu-tunggu dalam kehidupan setiap orang. Mereka berupaya untuk menjadikan hari itu berkesan.

Agar pernikahan punya kesan tersendiri, banyak perencanaan diperlukan. Salah satu rencana paling penting terkait dengan undangan dan souvenir.

Siapa coba yang nggak pengen punya undangan dan souvenir keren? Kayaknya semua orang suka deh undangan dan souvenir yang spesial, beda dari yang lain. Bentuknya nggak gitu-gitu aja, selalu undangan dalam bentuk amplop, souvenirnya gelas imut.
Dengan membuat wedding favors yang unik dan cantik pastinya membuat momen special itu berkesan, tidak hanya bagi pasangan, tetapi juga bagi semua anggota keluarga, teman, dan tamu undangan.  

Konsep inilah yang kemudian saya adopsi saat merencanakan pernikahan beberapa tahun lalu. Konsep yang ingin beda dari yang lain, konsep anti mainstream kata anak muda saat ini.
You have two choices in life: you can dissolve into the mainstream or you can be distinct. To be distinct, you must be different. To be different, you must strive to be what no one else but you can be.” 
-Alan Ashley-Pitt
Memang benar, butuh keberanian untuk mendobrak konsep-konsep biasa, butuh inovasi, butuh improvisasi dan butuh meluangkan waktu merencanakannya.


Saat itu saya memilih tema eco-friendly alias ramah lingkungan untuk undangan dan souvenir pernikahan. Bersama teman-teman kreatif, kami membuatnya dari bahan-bahan yang 90% barang bekas. 

Tentunya barang bekas yang mudah ditemukan. Kamipun tidak ingin mempersulit diri lantaran suka dengan hal bernuansa anti mainstream.

Bahan-bahan yang kami kumpulkan meliputi, rollan kardus bekas gulungan kain, karung goni bekas beras, sumpit bambu dari tukang mie, kertas kantong semen dan pasir laut, beli cuma sepengki.
ramah lingkungan

Bahan-bahan itu kami wujudkan secara keroyokan dalam bentuk undangan gulung yang dimasukan kedalam tabung. Tabung dan penutupnya terbuat dari rollan kardus, panjangnya menyesuaikan panjang sumpit, bagian luarnya dilapisi karung goni dan untuk label undangannya menggunakan kertas semen.


Yang paling unik, surat undangan pake kertas fotocopy-an yang dijepit atas bawahnya dengan sumpit bambu. 

Sementara souvenirnya,  berupa casing tempat korek gas dengan bahan baku yang sama. Bedanya, bagian luarnya ditaburi pasir laut. Koreknya? pakelah, masa cangkangnya aja :).

Ada kejadian lucu setelah membagikan undangan itu, beberapa teman minta lagi undangannya, aci pake nambah! :). Karena katanya putra putri mereka berebut undangan itu. "Abis tempat suratnya keren juga buat tempat pinsil", katanya.

Dulu pandangan orang  memang masih negatif terhadap undangan yang terbuat dari bahan bekas, mengganggap tidak layak diberikan pada para undangan.

Seiring dengan berkembangnya produk kreatif, pandangan ini mulai bergeser. Saat ini orang tidak lagi peduli bahan apa yang digunakan. 

Hal terpenting untuk undangan dan souvenir adalah penampilannya bagus . Semakin unik semakin cantik dan menarik dan pastinya semakin berkesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar