 |
Bagi Anda yang berusia remaja tahun 2002, pasti mengenal kisah roman film Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Masih melekat dalam ingatan begitu besar hasrat Cinta (Dian Sastrowardoyo) terhadap Rangga (Nicholas Saputra). Hasrat kasmaran Cinta mencuat setelah sadar kepiawaian Rangga dalam berpuisi mampu melampauinya.
Sosok Rangga sebagai pria pintar juga cerdas. Gaya bicaranya tenang layaknya seorang filsuf, puitis dan kerap mengkritisi permasalahan sosial maupun budaya di sekitarnya telah membuat Cinta sulit untuk tidak selalu mengingatnya.
Ketertarikan wanita atas kecerdasan pria tidak hanya muncul dalam cerita fiksi saja, di dunia nyata pun faktanya memang ada seperti itu. Wanita cenderung termotivasi untuk mendapatkan pasangan yang lebih cerdas darinya.
Baca juga: Orang Cerdas Lebih Senang Menyendiri
Pembuktiannya didapat dari hasil penelitian American Psychological Association pimpinan Curtis S. Dunkel, Ph.D, profesor psikologi Universitas Illinois Barat, dengan penegasan adanya keterkaitan daya tarik fisik dan kecerdasan. Sederhananya, wanita berparas cantik dan seksi justru lebih tertarik memiliki calon suami yang cerdas.
Alasan utama mengapa kecerdasan pria menjadi sangat berharga bagi wanita karena secara tidak langsung, kecerdasan akan menunjukkan kemampuan calon pasangannya untuk membangun rumah tangga yang bertanggung jawab.
Dunkel dan tim menggunakan data yang dikumpulkan dari Wisconsin Longitudinal Study, studi jangka panjang guna melacak sekitar 10.000 pria dan wanita dari tahun 1957-2011. Fokus pantauan mereka pada preferensi wanita dan pria dalam menentukan calon pasangan hidupnya.
Temuan tim peneliti mencatat, baik pria maupun wanita sangat menghargai kecerdasan dan daya tarik fisik pasangan. Namun, pria menempatkan penekanan yang lebih tinggi pada daya tarik fisik sebagai indikator utama. Sementara wanita mencari pasangan yang memiliki kecerdasan tinggi.
Baca juga: Liburan Ke Wilayah Timur Jawa, Pantai Pidakan, Pantai Klayar dan Goa Gong
"Kecerdasan lebih penting bagi wanita cantik ketika memilih pasangan hidup", tegas Dunkel.
Di sisi lain, penelitian ini menemukan wanita yang dianggap "kurang dalam hal daya tarik" lebih sering menikah dengan pria dengan tingkat pendidikan yang cenderung 'rendah'.
Analisis mereka didasarkan pada teori strategi seksual David Buss, Ph.D, profesor University of Texas. Teori ini menggabungkan teori evolusi tradisional dan seleksi seksual untuk menjelaskan mengapa pria dan wanita memiliki prioritas yang berbeda ketika akan menikah.
Dalam buku teksnya Evolutionary Theories in Psychology Buss menjelaskan,
Wanita modern telah mewarisi sifat evolusioner, lebih menginginkan pasangannya memiliki sumber daya, memiliki kecerdasan yang terkait dengan ambisi, ketekunan dan kekayaan, dan bersedia berbagi sumber daya tersebut dengannya. Di sisi lain, pria lebih menginginkan kemudaan dan kesehatan pada wanita, karena keduanya isyarat kesuburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar