Recent Posts

Bosan Lazy Lying Di Rumah, Gowes Aja!

28 Desember 2019

sepeda sehat

Finally, bosen juga ya liburan bareng keluarga sebatas ngemall, nonton atau lazy lying di rumah. Kayaknya, bersepeda ajak anak-anak bisa menjadi alternatif neh!

Selain menyehatkan, bersepeda juga nggak nguras kocek alias mat-hemat biayanya. Bahkan, dari sejumlah artikel yang pernah dibaca mengatakan bahwa bersepeda punya efek menenangkan, membahagiakan dan melepaskan stres yang nyangkut di kepala. Widih, banyak juga ya kasiatnya.

Baca juga: Hidup Sedenter di Masa Muda, Tetap Sehat di Usia Senja

Si bontot Fathan dah semangat bangeut bangun pagi, mo ikutan goes. Nggak seperti biasanya, mandi pun tanpa harus disuruh. Tiba-tiba dah bertengger aja tuh di sepedanya.

sepeda anak

Sayangnya, di sekitaran tempat tinggal sudah sulit ditemukan pegunungan atau persawahan. Padahal justru view seperti itu yang bisa bikin kepala enteng, segala stress pada brojol ke luar.

Sudahlah, nggak ada gunung, gedung skyscaper pun jadi. Toh sama-sama tinggi. Nggak ada persawahan, got sepanjang jalan pun jadi. Toh sama-sama ada airnya.....hehehe.

trend sepeda

Ok, don't wait till tomorrow. Persiapanpun dimulai. Sebelum bersepeda sebaiknya periksa terlebih dahulu kondisi sepeda, seperti fork, tekanan ban, suspension, rem de el el. Pastinya, ritual ini perlu dilakukan agar nyaman dipersepedahan nantinya. 

Rencana jarak tempuh pagi ini sekitar 16.66 km dari kediaman. Kebetulan ini adalah rute nostalgia, track goes masa kecil dulu pake sepeda mini.

Baca juga: Hindari Kecanduan Gadget, Raffi dan Fathan Main Inline Skate

Start dari rumah jam 06.30 WIB dengan rute memutar. Di mulai dari pintu tol Cijago-Mekarsari-Cibubur-Sukatani-Gas Alam-Juanda-Pondok Duta-Cisalak dan home sweet home. Pengen sih jaraknya lebih dari itu tapi harus sadar umur juga lah.

track sepeda

Ada hal menarik kalo bersepeda, yaitu saat berpapasan dengan sesama pesepeda, secara reflek mereka kasih sapaan dengan 'kring-kring' bunyi bel sepeda, baik saat mendahului atau berlawanan arah.

Rata-rata budayanya memang begitu, mirip persaudaraan para pengendara vespa. Mungkin itu norma tak tertulis sesama pengguna sepeda. Intinya, ada keakraban yang khas antar sesama pegoes.

Happy road cycling!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar