Setelah puas mengisi perut dan mata di Mutiara Kintamani, petualangan kami hari ini lanjut ke destinasi yang aromanya pasti bikin melek, kopi luwak Kintamani di ILove Bas Coffee Plantation. Kami berempat udah penasaran banget sama proses pembuatan kopi paling mahal di dunia, katanyaa..!
Begitu sampai di lokasi Plantation, udaranya langsung sejuk banget khas pegunungan Kintamani. Kami disambut sama pemandangan berbagai macam tumbuhan yang hijau dan tertata rapi. Nggak lama, kami langsung diajak tur singkat buat liat pohon kopi, kakao, vanila, sama rempah-rempah lain yang tumbuh di sana. Penjelasan dari Gek Pemandu juga seru dan bikin kami makin paham.
Bagian yang paling dinanti tentu saja, ketemu sama "produsen" utama kopi luwak, si luwak itu sendiri! Raffi sama Fathan antusias banget pas liat luwak yang lagi santai di kandang. Pemandu menjelaskan gimana luwak ini memilih biji kopi terbaik, memakannya, lalu biji kopi itu dikeluarkan lagi utuh. Kedengarannya emang agak aneh, tapi justru itu yang bikin kopi ini unik dan punya cita rasa beda.
Setelah itu, kami diajak liat proses pengolahan biji kopi luwaknya, dijemur, disangrai, sampai ditumbuk. Aromanya pas disangrai itu juara banget, bikin nggak sabar pengen nyicip.
Dan akhirnya, sesi yang paling ditunggu, icip-icip kopi! Kami disajikan 12 jenis kopi dan teh herbal gratis sebagai tester. Raffi sama Fathan nyobain teh jahe dan teh lemon yang hangat dan seger. Saya tentu aja pengen langsung nyobain kopi luwaknya.
Seru banget ngelihat Bli Barista beraksi! Dia nggak cuma nyajiin kopi biasa, tapi juga demokan langsung cara nyeduh pake alat syphon yang unik itu. Dari awal proses air mendidih naik ke atas, bubuk kopi terekstraksi sempurna, sampai akhirnya kopi turun lagi ke bawah dengan warna pekat menggoda. Aroma kopi yang semerbak pas didemokan bikin suasana kafe jadi makin hidup.
Dan akhirnya, sesi yang paling ditunggu, icip-icip kopi! Kami disajikan 12 jenis kopi dan teh herbal gratis sebagai tester. Raffi sama Fathan nyobain teh jahe dan teh lemon yang hangat dan seger. Saya tentu aja pengen langsung nyobain kopi luwaknya.
Baca juga: Pamungkas Bali, Sajian Ikan Goreng dan Sup Kepala Ikan Warung Be Sanur yang Tak Terlupakan
Seru banget ngelihat Bli Barista beraksi! Dia nggak cuma nyajiin kopi biasa, tapi juga demokan langsung cara nyeduh pake alat syphon yang unik itu. Dari awal proses air mendidih naik ke atas, bubuk kopi terekstraksi sempurna, sampai akhirnya kopi turun lagi ke bawah dengan warna pekat menggoda. Aroma kopi yang semerbak pas didemokan bikin suasana kafe jadi makin hidup.
Begitu kopi siap disajikan, rasanya jadi makin spesial karena kita tahu persis gimana prosesnya dibuat, bener-bener pengalaman ngopi yang beda dari biasanya. Rasanya? Halus banget di lidah, nggak terlalu asam, dan aromanya khas. Ada juga kopi Bali biasa yang nggak kalah nikmat. Kami juga sempet beli beberapa bungkus kopi buat oleh-oleh di rumah.
ILove Bas Coffee Plantation ini bener-bener ngasih pengalaman yang beda. Nggak cuma ngeliat proses pembuatan kopi yang unik, tapi juga menikmati suasana perkebunan yang tenang dan sejuk. Hari ketiga di Bali ini makin seru dan beraroma kopi!
Selanjutnya, kira-kira kami bakal lanjut kemana lagi ya di Kintamani?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar