Recent Posts

Membongkar Kekuatan Kebaikan dalam Relasi Sosial

15 Juli 2025
Yaheline

"We are what we repeatedly do, 
therefore excellence is not an act, but a habit.”
– Aristoteles

Kebiasaan berbuat baik, di mana pun dan kapan pun, akan selalu berujung pada kebaikan, meskipun seringkali kita dihadapkan pada anggapan sinis bahwa kejujuran akan tersungkur dan ketidakjujuran justru subur. Namun, pandangan ini tidak sejalan dengan prinsip dasar interaksi sosial yang telah teruji waktu.

Kebaikan Sebagai Mata Uang Sosial yang Abadi

Dalam bukunya Give and Take: A Revolutionary Approach to Success, Adam Grant, seorang psikolog organisasi terkemuka, secara meyakinkan menunjukkan bahwa individu yang cenderung memberi (givers) pada akhirnya akan meraih kesuksesan jangka panjang dibandingkan dengan penerima (takers)
Kebaikan, empati, dan sikap membantu orang lain menciptakan lingkaran timbal balik positif. 
Ketika kita berbuat baik, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membangun reputasi, memperluas jaringan, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis diri sendiri. Ini adalah investasi sosial yang akan menghasilkan dividen di masa depan, seringkali dalam bentuk yang tidak terduga.

Resonansi Sosial dan Efek Jangka Panjang

Argumentasi Grant didukung oleh konsep "resonansi sosial" di mana tindakan baik menciptakan getaran positif yang menyebar dan menarik kebaikan kembali. Meskipun mungkin ada momen di mana ketidakjujuran tampak menguntungkan secara instan.

Dr. Brene Brown, seorang profesor riset dari University of Houston dan penulis Daring Greatly: How the Courage to Be Vulnerable Transforms the Way We Live, Love, Parent, and Lead, menekankan pentingnya integritas. 
Kejujuran, meskipun kadang terasa menantang, adalah fondasi kepercayaan dan koneksi yang mendalam. Ketidakjujuran, sebaliknya, mengikis kepercayaan, merusak hubungan, dan pada akhirnya dapat menyebabkan isolasi. 
Dalam jangka panjang, kerugian akibat rusaknya kepercayaan jauh lebih besar daripada keuntungan sesaat dari ketidakjujuran.

Maka dari itu, meski godaan untuk mengambil jalan pintas mungkin ada, berpegang teguh pada prinsip kebaikan dan kejujuran adalah pilihan yang bijaksana. Finally, kebaikan adalah kekuatan yang membangun jembatan, bukan dinding, dan akan selalu menemukan jalannya untuk kembali kepada mereka yang menaburkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar