Recent Posts

Ketegasan Berbalut Kasih Sayang, Membentuk Siswa Remaja Berkarakter

10 Juli 2025
Yaheline

Mendisiplinkan siswa remaja seringkali menjadi tantangan bagi para pendidik. Di satu sisi, mereka memerlukan kebebasan untuk bereksplorasi. Namun, di sisi lain batasan dan aturan adalah fondasi penting dalam pembentukan karakter. Ketegasan memegang peranan krusial, bukan sebagai bentuk otoritarianisme, melainkan sebagai wujud kasih sayang yang membimbing mereka menuju potensi terbaik. Ketegasan ini bertujuan untuk menanamkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang esensial bagi agen perubahan masa depan.


Ketegasan yang efektif bukanlah tentang hukuman semata, melainkan tentang konsistensi, kejelasan, dan komunikasi empatik. Contoh konkretnya adalah menetapkan batas waktu pengumpulan tugas yang tidak bisa ditawar. Ketika seorang murid terlambat, ketegasan muncul dalam penegasan konsekuensi yang telah disepakati sebelumnya, seperti pengurangan nilai atau keharusan untuk mengejar ketertinggalan. Namun, ini dibarengi dengan dialog konstruktif untuk memahami alasan keterlambatan dan menawarkan solusi, bukan hanya sekadar mengadili. 

Contoh lain adalah penerapan aturan penggunaan gadget di kelas. Ketegasan berarti menuntut kepatuhan, namun dengan menjelaskan mengapa aturan itu penting untuk fokus belajar dan perkembangan kognitif mereka.


Pendapat ahli menguatkan pandangan ini. Dalam bukunya Positive Discipline A-Z: 1001 Solutions to Everyday Parenting Problems, Jane Nelsen berulang kali menekankan pentingnya "firm and kind", tegas dan baik hati.  
Ketegasan yang dikombinasikan dengan kasih sayang dan rasa hormat akan mengajarkan remaja tanggung jawab dan kemampuan memecahkan masalah. 
Nelsen berpendapat bahwa mendisiplinkan dengan cara ini memberdayakan remaja untuk belajar dari kesalahan mereka, bukan hanya dihukum.


Seperti yang pernah dikatakan oleh Maya Angelou, "People will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel."  Ketegasan yang dilandasi kasih sayang akan meninggalkan jejak positif pada diri remaja. Ini membantu mereka merasa aman, dihargai, dan pada akhirnya, termotivasi untuk menjadi individu yang disiplin, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan sebagai agen perubahan di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar