Awal April, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, cetuskan gagasan bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah standar penilaian UN menjadi Penilaian Kompentensi Minimum.
Ia mengaku terinspirasi PISA. Karenanya, dalam proses penilaian soal-soal sudah mulai diformulasikan mengadopsi model PISA.
PISA (The Programme for International Student Assessment) adalah penilaian internasional tiga tahunan. Bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan di seluruh dunia dengan menguji keterampilan dan pengetahuan siswa berusia 15 tahun.
Sejauh ini, lebih dari 90 negara telah berpartisipasi dalam penilaian, yang telah berlangsung pada lima interval sejak tahun 2000.
Baca juga: Orang Cerdas Lebih Senang Menyendiri
PISA dirancang untuk menilai seberapa baik siswa dapat menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah untuk situasi kehidupan nyata. Penilaian fokus pada mata pelajaran inti, meliputi Reading Literacy, Mathematical Literacy, dan Scientific Literacy.
Nah, postingan kali ini saya hanya akan mengenalkan secara minimalis pada domain Reading Literacy saja yang bersumber dari web PISA, oecd.org.
Reading Literacy, oleh PISA, didefinisikan sebagai pemahaman, penggunaan, dan refleksi pada teks tertulis, untuk mencapai tujuan seseorang, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi seseorang, dan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
Sebagai fasilitator, guru setidaknya berupaya untuk menyesuaikan proses pengajarannya berbasiskan model penyelesaian PISA, sekaligus menindaklanjuti harapan Mendikbud. Artinya, sistem pengajaran yang digunakan melibatkan proses berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) seperti bernalar, berargumen, berkomunikasi, dan menggunakan strategi pemecahan masalah sebagaimana yang digunakan PISA.
Baca juga: Kebahagian Pendampingan K13 Bagi Guru Sasaran Luar Biasa
Untuk itu, paling tidak kita sebagai guru minimal mengenal terlebih dahulu seperti apa model soal model PISA itu. Semoga pengenalan singkat ini dapat menjadi inspirasi bagi rekan guru untuk mulai mencoba mendesain pembelajaran berbasis soal PISA agar peserta didik juga nantinya mulai terbiasa dengan soal yang berbau pemodelan.
1. Reading Fluency
2. Represent literal meaning
3. Integrate and generate inferences across multiple sources
4. Detect and handle conflict
5. Search for and select relevant text
6. Reflect on content and form
7. Assess quality and credibility
8. Access and retrieve information within a text
Versi Bahasa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar