Recent Posts

Dilema Fotografi, Pergulatan Passion dan Prioritas Keluarga

22 Juni 2025

YAHELINE






Bagi saya, lensa kamera bukan sekadar alat, melainkan jendela menuju dunia yang saya sukai, fotografi. Setiap jepretan adalah ekspresi jiwa, setiap perlengkapan baru adalah investasi dalam sebuah passion

Namun, di balik kepuasan artistik itu, ada dilema yang kerap mengganjal, bagaimana menyeimbangkan pengeluaran hobi fotografi yang tak sedikit dengan kebutuhan finansial keluarga, terutama di mata my sweetie.

My sweetie bukan tak memahami. Ia tahu betul betapa berartinya fotografi bagi pasangannya. Namun, sebagai manajer keuangan rumah tangga, ia juga melihat deretan angka yang kadang membuat keningnya berkerut. Lensa terbaru, drone, lighting studio—daftar keinginan saya seolah tak berujung.
 

"Aku bukannya melarang, tapi kita kan juga punya tanggungan lain, biaya sekolah anak, tabungan masa depan," my sweetie sering memulai percakapan dengan nada lembut namun tegas.

Titik temu memang tak selalu mudah didapat. Saya berusaha meyakinkan bahwa hobi ini juga merupakan investasi untuk kebahagiaan, yang secara tidak langsung juga memengaruhi keharmonisan rumah tangga atau mungkin suatu saat hasil jepretan saya bisa mendatangkan pemasukan tambahan. 

YAHELINE

Lagi pula anak-anak sudah remaja, mereka tinggal pakai saat butuh. Sementara my sweetie, dengan sabar mencoba mengedukasi tentang skala prioritas dan pentingnya alokasi dana yang bijak.


Sinyal lampu kuning dari my sweetie mengingatkan saya pada pendapat Marshall Rosenberg dalam bukunya Nonviolent Communication: A Language of Life tentang saling memahami dalam hubungan. Kemampuan untuk melihat dunia dari sudut pandang pasangan dan menghargai perasaannya sangat penting.  

Mendengarkan dengan empati dan mengekspresikan diri secara jujur dan tanpa menyalahkan sebagai kunci saling memahami.

Alhasil, komunikasi terbuka adalah kuncinya. Kami berdua belajar untuk duduk bersama, meninjau anggaran, dan mencari solusi kreatif. Mungkin saya bisa menjual peralatan lama untuk mendanai yang baru, atau memprioritaskan penyewaan alat daripada pembelian. Pun my sweetie, mencoba memberikan sedikit kelonggaran untuk "dana hobi" yang memang sudah dialokasikan. 

Hobi, meski mahal, tetaplah bagian dari kebahagiaan. Dan kebahagiaan, tak ternilai harganya.

YAHELINE


Tidak ada komentar:

Posting Komentar