Recent Posts

Rumah Impianku Tidak Muluk Yang Penting Nyaman

2 Mei 2007

Tampak Depan

Bagi kebanyakan orang, memiliki rumah adalah suatu impian yang sudah ada dalam benak mereka sejak jauh-jauh hari. Begitu juga kami, sebelum menikah, bersama calon istri tersayang mencoba hunting ke beberapa pengembang perumahan yang dekat dengan tempat kerja.

Sayang, dari semua pengembang yang kami singgahi selalu berakhir dengan dilematis, harganya cocok tapi typenya tidak; typenya cocok, harganya .... hmm jauh di luar budget. Lantas, maunya apa?


Sebenarnya rumah impian kami tidak muluk-muluk yang penting nyaman untuk ditempati dan sesuai dengan kemampuan financial.

Halaman Depan








Rumah yang nyaman itu tidak harus unik, apalagi mewah dan berlokasi di tepi pantai.

Baca juga: Alhamdulillah, Raffi Sudah Dikhitan

Rumah yang nyaman bagi kami adalah rumah yang meskipun minimalis tapi asri, dapat menyatukan kami dengan alam, di depan dan di belakang rumah ada taman mungil yang dipenuhi aneka tanaman dan gemericik mini water fall yang menyejukkan.

Pokoknya, rumah itu bisa membuat keluarga kecil kami sehat secara fisik maupun psikis.



Alhamdulillah, impian itu akhirnya terkabul saat kami sudah menikah, meskipun belum tuntas 100%. 

Konsep tentang rumah yang nyaman, kami upayakan untuk terealisasi di atas tanah seluas 7 x 14 meter. Lokasinya pun tidak di komplek perumahan tapi di tengah-tengah perkampungan.

Menuju Ruang Tamu

Mengingat luas tanahnya yang minimalis, kami membangun rumah itu dua lantai. Nggak langsung saat itu loch, no budget. 

Rencananya akan diteruskan dikemudian hari, yang penting tuntas dulu semua atapnya dengan dak beton sehingga tidak mengganggu lantai 1 bila nantinya dilanjutkan.

Baca juga: Sudah Punya KIA, Anak Legal Sebagai WNI

Kini kami merasa nyaman menempati rumah impian yang kami wujudkan bersama karena selain cocok typenya, cocok juga harganya.

Teras Depan

Halaman Belakang Minimalis

Lantai Atas Belum Tuntas

Dari bulan ke bulan merayap, finally done.